DESCRIPTION

Jakarta - Penutupan paksa 23 gereja di Bandung karena dianggap melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri tahun 1969 juga menyedot perhatian DPR Pemerintah diminta menangkap pelaku penutupan itu. “Pemerintah harus tegas siapa pun yang melakukan anarki, kepolisian harus menangkap." kata anggota Komisi VIIl DPR RI, Agung Sasongko, di DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2005). Mitra kerja Komisi VIII termasuk Menteri Agama. Politisi PDIP ini berjanji akan melakukan dengar pendapat dengan korban dan akan menyampaikan hasilnya kepada Menteri Agama. “Tidak ada kewenangan untuk menjadi hakim kecuali, Tuhan karena itu sikap itu harus dihentikan,” ujarnya. Hal yang sama disampaikan anggota Komisi VIII DPR RI dari FPDS Tiurlan Hutagaol. Dia meminta agar pemerintah mencabut SKB dua menteri tentang persyaratan mendirikan tempat ibadah. “Pemerintah harus melakukan langkah yang dapat meminimalis mencegah agar masalah ini tidak menyebar ke daerah lain di Indonesia,” imbuh Tiurlan. Front Pembela Islam (FP), Aliansi Gerakan Anti Pemurtadan (AGAR) dan ormas Islam lainnya beserta masyarakat telah melakukan penutupan terhadap 23 gereja di Bandung. Aksi ini dilakukan terhitung sejak November 2002 hingga 21 Agustus 2005 yang menimpa Gereja Kristen Pasundan Dayeuhkolot. Hal ini membuat Gus Dur turun tangan. Dia meminta SBY menindak tegas. Jika tidak, banser pun dikerahkan. FPI pun tak terima. Mereka balas akan menuntut Gus Dur yang dinilainya telah menyebarkan fitnah. FPI juga menyangkal menutup gereja. Mereka mengaku rumah yang dijadikan gereja liar dan tidak mendapatkan izin warga setempat. (aan) Catatan: Artikel berita ini bersumber dari portal detikcom tanggal 25 Agustus 2005, yang dihimpun oleh Biro Litbang dan Komunikasi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di dalam “Kliping Pers Agama- Masyarakat”, Edisi Khusus/2005, halaman 18.

META DATA

Kasus KBB
Tidak Diketahui
Solusi
Tidak Diketahui
Bentuk Solusi
Tidak Diketahui
Status KBB
Berpotensi Mendukung KBB
Data
Tautan
Komunitas Terdampak
Umat Kristen di Indonesia