DESCRIPTION

JAKARTA - Ketua Dewan Syuro PKB, KH Aburahman Wahid atau Gus Dur, menyatakan, dirinya siap untuk menghadapi tuntutan Front Pembela Islam (FPI) di pengadilan, yang menganggapnya telah memfitnah dan mencemarkan nama baik FPI “Silahkan tuntut, dibawa ke pengadilan lebih bagus. Tapi konsekuensinya, yang kalah harus bubar,” tandasnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (25/8) menanggapi ancaman FPI. Tuntutan FPI disebabkan Gus Dur telah menuduh organisasi massa (ormas) ini melakukan penutupan paksa sebanyak 23 gereja di Bandung terhitung November 2002 – 21 Agustus 2005. “Bagaimana tidak terlibat wong ketua FPI Jawa Barat ikut tanda tangan. Banyak saksinya kok," imbuhnya. FPI bersama Aliansi Gerakan Anti Pemurtadan (AGAP) serta beberapa ormas Islam lainnya beralasan yang mereka tutup bukan gereja, tetapi rumah liar yang dijadikan gereja sebagai upaya pemurtadan. Kegiatan ini dinilai melanggar Surat Keputusan Bersama (SKB) sehingga harus dikembalikan pada semula. Pada kesempatan itu, Gus Dur juga mengomentari turunnya nilai rupiah di atas 10.000 per dollar Amerika yang menimbulkan dampak ekonomi luas dinilai oleh Gus Dur akibat pemerintah tak dipercaya lagi oleh rakyat sehingga para pengusaha lari dari Indonesia. “Ini karena masalah moral, spekulasi itu sudah lama ada. Korupsi tidak diapa-apakan, sepertinya dibiarkan. Kenapa, karena pemerintah tidak tahu dari mana memulai. Ini faktor utamanya,” katanya. Walaupun sudah dibentuk KPK dan Tim Task Tipikor, tetapi ketua dewan syuro PKB tersebut menganggap pemberantasan korupsi sampai sekarang ini belum terkonsep dan masih dilakukan secara sporadis. Berbagai persoalan negara belum ditangani dengan baik. Semua hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, bukan hanya SBY saja. Pemerintah sengaja atau tak sengaja juga telah mengatakan kebohongan. Mereka telah mengatakan bahwa demokrasi telah berjalan sedangkan sampai detik ini belum ada perubahan sama sekali. “Sampai saat ini tidak ada kedaulatan hukum. Kalau hal itu tidak ada, ya tidak ada demokrasi, walau ada pemilu seribu kali ya tak ada demokrasi,” imbuhnya, Mantan ketua umum PBNU tersebut juga menilai Menko pemerkonomian Aburizal Bakri yang bertanggungjawab terhadap pengembangan ekonomi Negara kinerjnya juga dianggap sangat tidak memuaskan. Sejak pengumuman kabinet, Gus Dur mengaku sudah tidak yakin mereka tidak akan jalan. “Kinerja Aburizal Bakri kosong, yang ngatur ekonomi harus jujur lebih dahulu. Kalau orang takut menteri di bidang ekonomi curang kan orang tak mau lagi urusan dengan negara," tegasnya. Kurs rupiah yang semakin turun terhadap mata uang asing akan menimbulkan berbagai persoalan baru. Harga BBM semakin mahal, listrik juga akan semakin sering byar pet. Semakin banyak industri yang tutup yang menimbulkan pengangguran baru. Catatan: Artikel berita ini bersumber dari harian Suara Pembaruan tanggal 24 Agustus 2005, yang dihimpun oleh Biro Litbang dan Komunikasi Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di dalam “Kliping Pers Agama- Masyarakat”, Edisi Khusus/2005, halaman 16.

META DATA

Kasus KBB
Tidak Diketahui
Solusi
Tidak Diketahui
Bentuk Solusi
Tidak Diketahui
Status KBB
Berpotensi Mendukung KBB
Data
Tautan
Komunitas Terdampak
Umat Kristen di Tanah Air